Industri gaming indie telah menjadi tempat favorit bagi para gamer. Hal ini terjadi karena developer-game indie seringkali lebih peduli terhadap komunitas dan kualitas performa game mereka daripada sekadar mencari keuntungan finansial. Namun, terdapat contoh menarik yang perlu kita diskusikan, yakni kasus Friday Night Funkin’ (FNF). Game indie yang populer pada tahun 2021 ini tampaknya mengalami kemunduran yang dramatis. Apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita bahas lebih lanjut.
Friday Night Funkin’: Awalnya Hanya Sebuah Game Jam
Friday Night Funkin’, atau yang sering disingkat FNF, adalah sebuah game yang mencapai tingkat viralitas yang tinggi pada akhir tahun 2020 hingga 2022. Game ini dibuat oleh seorang developer indie bernama Ninja Muffin 99, yang bekerja sama dengan Phantom Arcade dan Kawai Sprite. Yang menarik, FNF awalnya tidak diciptakan untuk mencari keuntungan atau cuan finansial.
Baca Juga: 10 Game Terbaik Bulan Oktober 2023 yang Wajib Anda Mainkan
Pada awalnya, FNF hanya merupakan hasil dari sebuah “game jam” yang diselenggarakan oleh Ludum Dare pada Oktober 2020. Game jam adalah event di mana para developer indie mencoba membuat game dalam waktu terbatas, bisa berupa beberapa bulan atau bahkan hanya 48 jam, seperti yang terjadi pada FNF.
Dari Prototype Menuju Kesuksesan
Walaupun FNF tidak berhasil memenangkan game jam-nya, game ini mendapatkan banyak perhatian dan respon positif dari para pemain. Oleh karena itu, Ninja Muffin 99 dan timnya memutuskan untuk melanjutkan dan mengembangkan FNF lebih lanjut. Selama periode pengembangan selama 5 bulan, FNF mengalami perubahan signifikan. Game ini mengalami update dengan cerita unik, animasi yang lebih baik, sistem level dengan tujuh tingkat kesulitan yang dikenal sebagai “weeks,” dan berbagai perbaikan lainnya.
Salah satu faktor utama kesuksesan FNF adalah komunitasnya yang sangat aktif. Komunitas ini seringkali membuat mod-mod untuk FNF, dengan karakter dan gaya yang terinspirasi dari film atau game populer lainnya. Modifikasi tidak hanya terbatas pada gameplay, tetapi juga mencakup perubahan pada cutscene, musik, karakter, dan bahkan cerita dalam game.
Perubahan Fokus: Mencari Dana melalui Kickstarter
Meskipun FNF mendapatkan popularitas yang besar dan komunitas yang kuat, Ninja Muffin 99 dan timnya memutuskan untuk mencari dana untuk proyek ini. Mereka memilih pendekatan yang cukup unik, yaitu melalui platform crowdfunding Kickstarter. Mereka meminta dukungan finansial dari pemain FNF, dengan harapan bahwa setiap kali mencapai target tertentu, mereka akan merilis update besar untuk game ini.
Kelebihan Dana yang Menjadi Kegagalan
Sayangnya, inilah saatnya perjalanan FNF yang mulai merosot. Meskipun target awal hanya sebesar $60.000, akhirnya mereka berhasil mengumpulkan lebih dari $6 juta. Pada awalnya, hal ini terlihat sebagai berita yang sangat baik, karena jumlah dana yang mereka dapatkan jauh melampaui target. Namun, yang terjadi kemudian adalah konsekuensi dari kelebihan dana ini.
Baca Juga: Tips Membuat Username Game Yang Sempurna dan Unik
Developer FNF seolah kewalahan dengan jumlah dana yang mereka terima. Mereka berkomitmen untuk memberikan update yang lebih besar dengan banyak fitur tambahan. Ini termasuk merchandise eksklusif, penambahan 28 week baru, 75 level tambahan, mode bermain yang lebih sulit, adaptasi untuk perangkat mobile, dan bahkan mode multiplayer online.
Kegagalan Developer dalam Menghadapi Kelebihan Dana
Tidak disangka, developer FNF tidak mampu mengatasi tekanan dari semua janji yang mereka buat. Mereka juga harus mengurus pengiriman merchandise kepada para pendukung yang berkontribusi melalui Kickstarter. Akibatnya, mereka sering menunda-nunda update dan tidak memberikan kabar terbaru tentang merchandise yang telah dijanjikan kepada pendukung proyek.
Karena berbagai keterlambatan ini, citra developer FNF pun merosot. Banyak orang yang mulai menganggap bahwa mereka hanya memberikan janji-janji palsu dan hanya ingin mendapatkan uang dari Kickstarter sebelumnya. Ini mengakibatkan pemain FNF mulai meninggalkan game tersebut, dan kabar tentang FNF semakin jarang terdengar.
Baca Juga: 7 Game Bertema Mitologi Dunia Nyata Terbaik
Kesimpulan
Kasus Friday Night Funkin’ adalah contoh yang menarik tentang bagaimana kelebihan dana dapat merusak sebuah game indie yang awalnya sangat populer. Developer yang awalnya memiliki niat baik untuk memberikan lebih banyak konten kepada pemain malah terjebak dalam tekanan keuangan dan menghadapi berbagai masalah dalam memenuhi janji-janji mereka. Hal ini menunjukkan bahwa dalam industri gaming indie, penting untuk tetap realistis dalam mengelola proyek dan tidak terlalu banyak memberikan janji yang sulit untuk ditepati.
Kita dapat mengambil pelajaran dari kasus ini bahwa mendukung game indie adalah hal yang baik, tetapi kita juga harus memahami keterbatasan dan tantangan yang dihadapi oleh para developer. Semoga kasus ini tidak menghentikan semangat para developer indie untuk terus menciptakan game-game yang kreatif dan menghibur.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Pressburner.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment