Tips Komputer Hardware Komputer

7 Tutorial Cara Merawat Baterai Laptop Tanam Awet Anti Rusak

cara merawat baterai laptop tanam
Written by Pressburner.com

Tidak hanya smartphone, saat ini laptop juga telah menggunakan baterai tanam. Baterai tanam dinilai lebih awet daripada baterai removable. Padahal awet tidaknya baterai laptop tidak berdasarkan jenis removable atau non-removable nya, melainkan karena penggunaannya. Sehingga pengguna harus mengetahui cara merawat baterai laptop tanam supaya awet dan tidak cepat rusak.

Selain karena lebih awet daripada baterai yang mudah dilepas, baterai tanam juga membuat tampilan laptop menjadi lebih simple dan ringan. Walau begitu, jika baterai tanam tidak dirawat dengan baik sudah pasti akan cepat rusak juga. Terlebih harga baterai tanam sangat mahal, bisa jadi lebih dari Rp1.000.000. Oleh karenanya jika ingin baterai tanam laptop tahan lama, mau tidak mau harus dilakukan perawatan. Yaitu dengan mengatur pemakaiannya.

Baca Juga: Cara Kalibrasi Baterai Laptop Supaya Hidup Kembali

7 Cara Merawat Baterai Laptop Tanam Supaya Tahan Lama


1. Menjaga Suhu Laptop Tetap Stabil

Baterai akan cepat rusak apabila suhu laptop terlalu panas dan berlangsung berkali-kali. Tidak hanya untuk baterai removable saja, hal ini juga dapat memengaruhi baterai non-removable atau baterai tanam. Sehingga dalam pemakaian laptop, penting untuk menjaga suhu laptop tetap stabil.

Jika ingin laptop dengan jenis baterai tanam awet, maka pengguna harus menjaga suhu laptop supaya tidak terlalu panas dengan cara menggunakannya di ruangan yang ber-AC. Atau jika tidak ada AC, maka bisa dengan menggunakan kipas.

Selain itu laptop juga bisa mudah cepat panas apabila digunakan di atas bantal atau kasur. Hal ini dikarenakan material pada bantal atau kasur bersifat menyerap panas, sehingga laptop juga akan semakin panas.

Disarankan untuk menggunakan cooling pad untuk laptop. Fungsi dari cooling pad itu sendiri adalah untuk menjaga sirkulasi udara supaya tetap normal pada laptop, sehingga laptop tidak cepat panas meski digunakan dalam waktu yang lama. Atau bisa juga dengan menggunakan alas yang datar dan keras seperti meja atau buku tebal agar suhu pada laptop tetap terjaga.

2. Jangan Overcharge

Jangan Overcharge
(Sumber: Dailymail.co.uk)

Kebiasaan overcharge sangat sering dilakukan oleh setiap orang, yang mana kebiasaan ini dapat membuat baterai laptop cepat rusak. Overcharge yang dimaksud disini adalah menggunakan laptop saat sedang mengisi daya baterai. Overcharge dapat menyebabkan laptop menjadi cepat panas, sehingga berpengaruh pula terhadap usia baterai.

Meskipun baterai tanam saat ini telah dibuat mampu menjaga aliran daya ke baterai secara otomatis, akan tetapi sebaiknya lepas charger saat persen baterai telah mencapai 100%.

Baca Juga: Tips Cara Kalibrasi Baterai Xiaomi Paling Gampang dan Teruji

3. Hindari Kondisi Lowbatt

Hindari Kondisi Lowbatt
(Sumber: Blog.elevenia.co.id)

Saat asyik menggunakan laptop, tanpa sadar baterai tinggal tersisa di bawah 10%. Kondisi ini harus dihindari apabila ingin baterai tanam tetap awet digunakan. Mulailah membiasakan untuk mengisi daya baterai saat presentase baterainya 10-20%.

Umumnya laptop akan memberikan notifikasi peringatan supaya pengguna segera mengisi daya ketika presentase baterai sudah 10%. Jangan abaikan notifikasi peringatan ini. Segera colokkan pengisi daya ke listrik sebelum laptop mati karena kondisi lowbatt.

Akibat jika selalu membiarkan laptop mati karena lowbatt adalah usia baterai laptop yang menjadi lebih singkat. Pengguna juga akan mengalami kesulitan saat menyalakan kembali laptop karena harus menambah daya baterai hingga penuh terlebih dahulu. Selain itu dampak buruk dari kebiasaan ini juga pada kerusakan komponen lainnya pada laptop.

Sehingga penting bagi pengguna untuk mengetahui berapa jam baterai laptop bisa bertahan. Hal ini berbeda-beda untuk setiap laptop, tergantung merk dan spesifikasi laptop yang dimiliki. Umumnya baterai bisa tahan digunakan tanpa charger selama 5-7 jam. Ketahanan baterai laptop akan mulai menurun saat usia laptop di atas 1 tahun.

4. Baterai Laptop Harus Tetap Terisi

Meskipun laptop tidak digunakan selama beberapa waktu, ada baiknya baterai laptop tetap terisi setidaknya 50-70%. Jika membiarkan laptop mati dalam waktu lama dengan presentase daya baterai di bawah 20%, ditakutkan saat menyalakannya kembali baterai malah bermasalah.

Cara ini dapat memengaruhi awet tidaknya baterai laptop tanam yang dimiliki. Saat akan mematikan laptop, pastikan untuk mengecas laptop terlebih dahulu hingga mencapai presentase 50-70%. Dengan begitu apabila laptop tetap dibiarkan mati dalam waktu lama, saat dinyalakan lagi masih ada sisa daya yang tersimpan pada baterai.

5. Kurangi Multitasking

Membuka banyak program secara bersamaan memang lebih efektif dan mempercepat pekerjaan. Sayangnya hal ini justru dapat mempersingkat usia baterai laptop. Karena di saat melakukan multitasking, sebenarnya laptop bekerja lebih keras dari biasanya. Sehingga daya baterai lebih cepat terkuras, dan suhu laptop juga cepat panas.

Jika ingin baterai laptop tetap awet dan bisa digunakan dalam jangka panjang, ada baiknya hindari kebiasaan ini. Jangan membuka lebih dari 2-3 program secara bersamaan. CPU akan bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan hang serta daya baterai yang berkurang dengan sangat cepat. Laptop juga akan cepat panas terutama saat menggunakan laptop sambil ngecas.

Baca Juga: Power Bank Terbaik dengan Teknologi Pengisian Tercepat dan Super Aman

6. Kurangi Brightness

Kurangi Brightness
(Sumber: Socialook.net)

Saat men-setting kecerahan smartphone di atas 50%, maka secara otomatis akan membutuhkan konsumsi daya lebih. Sama halnya dengan laptop. Brightness atau kecerahan layar juga dapat memengaruhi konsumsi daya baterai tanam.

Semakin tinggi tingkat kecerahan layar laptop, maka semakin banyak pula konsumsi daya yang diperlukan. Atur kecerahan layar pada level normal, seperti angka 5 jika laptop digunakan di dalam ruangan.

Menyiasati supaya tingkat kecerahan layar tidak terlalu tinggi adalah dengan menggunakan laptop di tempat dengan penerangan yang cukup. Dengan begini pengguna tidak perlu membuat layar menjadi sangat terang, karena hal ini juga dapat membuat mata cepat lelah.

7. Menggunakan Charger Original

Sepele tapi memberikan dampak yang cukup besar terhadap ketahanan baterai tanam. Charger yang digunakan untuk mengisi daya laptop sebaiknya merupakan charger original, atau charger bawaan laptop. Hal ini dikarenakan setiap laptop telah dibekali charger dengan masing-masing kecepatan arus daya yang berbeda, sehingga arus listriknya stabil.

Jika memang charger bawaan laptop rusak, sebaiknya pilih charger pengganti yang original. Hindari menggunakan charger KW karena dapat menyebabkan baterai tanam menjadi cepat rusak akibat arus listrik yang tidak stabil.

Penyebab Baterai Tidak Terisi


Lantas bagaimana jika saat ngecas, presentase baterai justru tidak bertambah? Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti diantaranya drive baterai yang error akibat siklus pengisian daya baterai yang tidak tepat, atau karena charger yang digunakan tidak bekerja dengan semestinya sebab adanya komponen yang rusak atau kabel penghubungnya putus.

Selain itu kemungkinan lainnya juga dikarenakan penggunaan yang salah atau asal-asalan, sehingga menyebabkan baterai mengalami aus sehingga satu-satunya solusi adalah dengan membeli baterai baru.

Kalau mengalami masalah ini, sebaiknya segera bawa laptop ke tempat servis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Demikian penjelasan mengenai cara merawat baterai laptop tanam supaya awet digunakan dalam jangka waktu panjang. Semoga bermanfaat.

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Pressburner.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Pressburner.com

Membagikan tips dan informasi seputar teknologi bekualitas dan mutakhir.

Leave a Comment