OpenAI mengumumkan pembaruan besar pada hari Senin, 25 September 2023, yang menghadirkan kemampuan baru pada ChatGPT mereka. Sekarang, ChatGPT dapat “melihat, mendengar, dan berbicara,” atau paling tidak memahami kata-kata yang diucapkan, memberikan respons dengan suara buatan, dan memproses gambar.
Pembaruan ini merupakan yang terbesar sejak diperkenalkannya GPT-4 oleh OpenAI. Pengguna sekarang dapat memilih untuk melakukan percakapan suara dalam aplikasi mobile ChatGPT, dan mereka juga memiliki pilihan dari lima suara buatan yang berbeda untuk digunakan oleh ChatGPT dalam memberikan respons. Selain itu, pengguna dapat berbagi gambar dengan ChatGPT dan menyoroti area fokus atau meminta analisis tentang gambar tersebut. Misalnya, mereka dapat bertanya, “Jenis awan seperti apa ini?”
Baca Juga: Lenovo Legion Go vs Asus ROG Ally vs Steam Deck – Mana yang Lebih Bagus?
Menurut OpenAI, pembaruan ini akan segera tersedia dalam dua minggu ke depan bagi pengguna berbayar. Meskipun fitur suara akan terbatas pada aplikasi iOS dan Android, kemampuan pemrosesan gambar akan dapat diakses di semua platform.
Pengumuman ini datang seiring dengan persaingan yang semakin sengit dalam lomba kecerdasan buatan antara pemimpin chatbot seperti OpenAI, Microsoft, Google, dan Anthropic. Mereka berlomba untuk mendorong konsumen agar mengadopsi kecerdasan buatan generatif ke dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya peluncuran aplikasi chatbot baru, tetapi juga penyediaan fitur-fitur baru, terutama di musim panas ini, menjadi fokus utama. Google misalnya, telah mengumumkan sejumlah pembaruan untuk chatbot mereka, Bard, sementara Microsoft menambahkan fitur pencarian visual ke Bing.
Baca Juga: Ancaman TikTok Sesungguhnya: Dampak, Kontroversi, dan Solusi Bagi Indonesia
Sebagai catatan, pada awal tahun ini, Microsoft melakukan investasi tambahan sebesar $10 miliar ke OpenAI, menjadikannya sebagai investasi terbesar dalam bidang kecerdasan buatan tahun ini menurut PitchBook. Pada bulan April, OpenAI juga berhasil menutup penjualan saham senilai $300 juta dengan valuasi antara $27 miliar hingga $29 miliar. Investasi tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan terkenal seperti Sequoia Capital dan Andreessen Horowitz.
Meskipun kemampuan ChatGPT untuk menggunakan suara buatan dapat memberikan pengalaman yang lebih alami bagi pengguna, para ahli telah mengungkapkan kekhawatiran terkait potensi penggunaan suara buatan ini untuk pembuatan deepfake yang meyakinkan. Para pelaku ancaman siber dan peneliti juga sudah mulai menjajaki cara deepfake dapat digunakan untuk menembus sistem keamanan siber.
OpenAI telah mengakui kekhawatiran ini dalam pengumuman mereka, dengan menegaskan bahwa suara buatan ini “diciptakan dengan aktor suara yang telah bekerja langsung dengan kami,” dan bukan dikumpulkan dari pihak yang tidak dikenal.
Meskipun begitu, pengumuman ini juga memberikan sedikit informasi tentang bagaimana OpenAI akan menggunakan input suara dari konsumen atau bagaimana perusahaan akan mengamankan data tersebut jika digunakan. Dalam ketentuan layanannya, OpenAI menyatakan bahwa konsumen memiliki kendali atas input mereka “sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku.”
Baca Juga: Review Steam Deck: Apakah Masih Worth It di Tahun 2023?
OpenAI juga merujuk pada panduan perusahaan mereka mengenai interaksi suara, yang menyatakan bahwa OpenAI tidak akan menyimpan rekaman audio dan rekaman audio itu sendiri tidak akan digunakan untuk meningkatkan model-model besar berbahasa. Namun, perusahaan juga mencatat bahwa transkripsi dari percakapan suara dianggap sebagai input dan dapat digunakan untuk meningkatkan model bahasa besar tersebut.
Demikianlah informasi terkini tentang pembaruan besar ChatGPT dari OpenAI yang membawa kemampuan baru yang menarik untuk pengguna Indonesia. Mari kita tunggu bagaimana teknologi ini akan membentuk masa depan komunikasi kita.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Pressburner.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment