Technology

5 Contoh Teknologi Hasil Pertanian yang Diterapkan Indonesia

teknologi hasil pertanian
Written by Pressburner.com

Teknologi hasil pertanian juga mulai semakin canggih seiring perkembangan zaman. Adanya teknologi dalam bidang pertanian menjadi keuntungan tersendiri bagi para petani. Pekerjaan akan semakin mudah dan cepat terutama saat panen tiba.

Tak hanya dapat dirasakan ketika masa pemanenan, teknologi pertanian juga dapat menambah efektifitas penanaman serta perawatan. Secara biaya, petani juga diuntungkan dengan minimalnya biaya operasional yang harus dikeluarkan. Meski begitu hasil produksi dapat lebih meningkat sehingga memberikan pemasukan lebih untuk petani.

Di Indonesia sendiri, teknologi di bidang pertanian sudah mulai banyak yang diterapkan. Mungkin Anda masih belum begitu familiar, oleh karena itu, simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: 8 Aplikasi Pertanian Terbaik yang Mudah Digunakan Petani

5 Contoh Teknologi Hasil Pertanian di Indonesia


1. Rice Transplanter

Rice Transplanter
(Sumber: Fajar.co.id)

Padi adalah salah satu jenis sektor pertanian yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Terutama di desa-desa yang masih memiliki pematang sawah yang luas sehingga mata pencaharian penduduknya banyak sebagai petani.

Adapun produk hasil dari bercocoktanam padi adalah beras. Beras ini kemudian dimasak menjadi nasi untuk makan sehari-hari penduduk Indonesia. Tahapan dalam proses bercocoktanam padi dimulai dari mempersiapkan media, lalu memilih bibit, melakukan persemaian, penanaman ke lahan, perawatan, hingga pemanenan.

Dulu bercocoktanam padi masih dilakukan secara tradisional, yakni secara manual dengan alat yang sederhana. Namun semakin berkembangnya zaman, kini bercocoktanam padi sudah bisa dilakukan menggunakan alat canggih, salah satunya rice transplanter.

Rice transplanter ini adalah mesin untuk menanam bibit padi ke lahan dengan jumlah, kedalaman, jarak hingga kondisi yang seragam. Berdasarkan cara penyemaian serta persiapan bibitnya, mesin ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu washed root seedling atau mesin yang menggunakan bibit yang telah disemai di lahan, serta mesin yang memakai bibit dari kotak penyemaian khusus.

Untuk dapat menggunakan mesin ini, petani harus memenuhi persyaratan teknis agar mesin beroperasi optimal. Yaitu:

  • Pengolahan tanah harus sempurna, lahan dalam kondisi rata atau datar.
  • Lahan memiliki irigasi teknis.
  • Untuk persemaiannya menggunakan sistem petak-kecil atau dapok.

2. Indo Combine Harvester

Indo Combine Harvester
(Sumber: Technology-indonesia.com)

Selain mesin penanam padi, teknologi di bidang pertanian lainnya juga berupa mesin panen padi bernama Indo Combine Harvester. Mesin ini dirancang oleh Badan Litbang Pertanian yang dapat menggabungkan semua kegiatan pemanenan, mulai dari pemotongan, pengangkutan, perontokan, pembersihan, sortasi hingga pengantongan. Keseluruhan kegiatan ini tergabung dalam satu proses yang terkontrol.

Mesin ini memungkinkan susut hasil yang terjadi berada di bawah rata-rata susut hasil yang dihasilkan oleh metode gropyokan. Metode gropyokan umumnya menghasilkan susut hasil sebesar 10%, sedangkan mesin ini hanya menghasilkan 1,87% saja.

Indo Combine Harvester juga dapat menghasilkan tingkat kebersihan gabah panen mencapai 99,5%. Terlebih mesin ini cukup dioperasikan oleh 1 operator dan 2 pembantu, dengan kapasitas kerja mesin hingga 5 jam per hektarnya.

Mesin ini menjadi inovasi yang lebih canggih dari mesin serupa karena memiliki gaya tekan ke permukaan tanah lebih kecil dari mesin-mesin serupa di pasaran. Umumnya gaya tekan mesin pemanenan padi sebesar 0,20kg/cm2, sedangkan untuk Indo Combine Harvester memiliki gaya tekan sebesar 0,13kg/cm2. Semakin kecil nilai gaya tekannya, maka semakin kecil pula peluang terjadinya mesin terperosok ke dalam tanah.

Dengan kecilnya gaya tekan mesin ke permukaan tanah, tentunya sangat membantu petani Indonesia dengan kondisi sawah yang memiliki fasilitas infrastruktur drainase yang buruk. Mesin ini juga dapat digunakan di petakan sawah yang sempit sebab lebar kerjanya hanya 1,2 meter.

Baca Juga: Contoh Teknologi Ramah Lingkungan dan Manfaat Lengkapnya

3. Alat Pengering Kedelai

Mengeringkan kedelai dan biji-bijian diperlukan sinar matahari yang terik dan intens. Namun cuaca terkadang tidak bisa diprediksi, sehingga cukup menyulitkan petani yang harus mengeringkan kedelai atau biji-bijian hasil panen.

Nah, dari permasalahan itulah kemudian muncul mesin pengering kedelai dan biji-bijian. Mesin ini bertujuan untuk menurunkan kadar air pada benih kedelai sampai pada taraf aman untuk disimpan. Sebab hal ini dapat menentukan kualitas benih selama masa konservasi, dimana semakin rendah kadar airnya maka akan semakin panjang pula daya simpan kedelainya.

Jenis mesin pengering kedelai dibagi menjadi dua, yaitu pengering kedelai brangkasan dan pengering benih kedelai. Pengering untuk kedelai brangkasan biasanya menggunakan pengering tipe rak. Pengeringan ini dilakukan dengan tujuan konsumsi. Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan lebih hemat 1 hari dari pengeringan cara tradisional.

Selain menggunakan tipe rak, pengeringan untuk kedelai brangkasan juga bisa dilakukan di Bangsal pengering ketika panen di musim hujan. Energi yang digunakan berupa energi surya dan sekam. Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan kedelai dari kadar air 61% menjadi 17% cukup dilakukan selama 51 jam.

Sedangkan untuk pengeringan benih kedelai menggunakan alat pengering resirkulasi untuk biji-bijian. Mesin ini menggunakan kompor minyak tanah otomatis sebagai sumber panasnya. Sayangnya mesin ini belum bisa digunakan secara perorangan karena membutuhkan daya listrik yang besar.

4. Mesin Pemilah Bibit Unggul

Pemilihan bibit memegang peran yang krusial dalam bidang pertanian. Sebab kualitas bibit dapat memengaruhi hasil panen pertanian. Untuk menentukan mana yang bibit unggul mana yang tidak tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu dibuatlah mesin pemilah bibit unggul yang dapat membantu petani mendapatkan bibit berkualitas bagus.

Mesin ini telah banyak digunakan oleh perusahaan yang menyediakan bibit pertanian. Kehadiran mesin ini dapat membantu penyedia bibit untuk memilah bibit yang paling unggul. Bibit unggul yang telah terpilih tersebut tentu saja akan dapat menghasilkan tumbuhan yang terbaik.

Contoh penerapannya yaitu untuk pemilihan bibit jagung hibrida. Bibit jagung hibrida berupa bibit jagung dengan kualitas terbaik, dimana nantinya dapat menghasilkan kualitas tonggol yang unggul dengan biji jagung yang lebih banyak. Nah, supaya tidak terjadi kegagalan panen karena kualitas yang buruk, maka bibit terlebih dahulu dipilah menggunakan mesin ini. Dengan begitu petani tak perlu lagi khawatir akan rugi karena menanam bibit berkualitas buruk.

Baca Juga: Perkembangan Teknologi Konstruksi, Contoh dan Fungsinya

5. Instalasi Pengolah Limbah

Instalasi Pengolah Limbah
(Sumber: Amanaid.com)

Teknologi saat ini juga dapat membuat sesuatu yang tidak berguna menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna. Seperti dengan adanya instalasi pengolah limbah. Limbah yang berpotensi merusak lingkungan dapat diubah menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat bagi lingkungan. Seperti limbah ternak yang diolah menjadi pupuk organik.

Salah satu contoh limbah peternakan adalah kotoran hewan ternak. Sifat dari kotoran hewan ternak tersebut adalah organik sehingga dapat terurai. Daripada hanya dibuang, akan lebih baik jika kotoran hewan ternak dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman. Pupuk organik baik itu pupuk kandang maupun pupuk kompos sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman serta tidak menyebabkan pencemaran akibat bahan kimia seperti pupuk pabrikan.

Pupuk kompos itu sendiri berasal dari limbah perkebunan dan sampah rumah tangga. Cara pembuatan pupuk kompos dapat dilakukan secara mandiri oleh petani sehingga dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli pupuk pabrikan.

Demikianlah penjelasan mengenai 5 contoh teknologi hasil pertanian. Semoga bermanfaat.

Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Pressburner.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.

About the author

Pressburner.com

Membagikan tips dan informasi seputar teknologi bekualitas dan mutakhir.

Leave a Comment