Perkembangan teknologi tidak hanya dapat dirasakan di bidang informasi dan komunikasi saja, melainkan juga bagi lingkungan. Teknologi ramah lingkungan menjadi salah satu bentuk upaya dalam mengurangi masalah-masalah pencemaran lingkungan yang kian hari kian mengkhawatirkan.
Teknologi ini memang masih cukup jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sebab biaya yang diperlukan untuk menikmatinya lebih besar daripada teknologi konvensional. Hal inilah yang menjadi salah satu tantangan bagi para pengembang untuk menciptakan teknologi yang ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau.
Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan
Sesuai namanya, teknologi ini berarti dibuat menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, yang kemudian dalam penerapannya juga tidak membahayakan lingkungan. Sehingga dalam prosesnya, limbah yang dihasilkan akan lebih sedikit untuk mencegah serta mengurangi pencemaran lingkungan.
Adapun dalam pembuatan dan penerapan teknologi ini, harus memenuhi persyaratan terhadap regulasi. Teknologi yang ramah lingkungan harus dapat bekerja dengan efektif dan efisien terutama dalam penggunaan sumber daya seperti bahan baku, air, dan lain sebagainya.
Semua teknologi tentunya memiliki tujuan yang sama, yaitu memudahkan urusan manusia. Namun tak sedikit teknologi canggih yang justru malah merusak lingkungan hidup di sekitarnya, sehingga pencemaran lingkungan pun tak terelakkan lagi. Oleh karena itu hadirnya teknologi hijau ini diharapkan dapat membantu meminimalisir potensi kerusakan lingkungan namun tidak mengurangi manfaatnya untuk manusia.
Maka dapat disimpulkan bahwa teknologi hijau memiliki 4 fungsi utama. Yaitu:
- Memudahkan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Menjaga kelestarian alam dari kerusakan berarti.
- Mencegah pencemaran lingkungan akibat limbah.
- Mendaur ulang bahan-bahan yang tidak berguna menjadi barang yang berguna bagi manusia.
Baca Juga: Perkembangan Teknologi Konstruksi, Contoh dan Fungsinya
Contoh Penerapan Teknologi Lingkungan
Meskipun masih cukup jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, bukan berarti teknologi hijau ini hanya wacana semata. Anda mungkin telah mendapati sebagian teknologi hijau di sekitar Anda. Nah, untuk mengetahuinya lebih jauh, berikut beberapa contoh diantaranya.
1. Penerapan Teknologi di Bidang Energi dan Industri
Teknologi hijau kini sudah mulai diterapkan di bidang energi dan industri. Hadirnya teknologi yang ramah lingkungan ini diharapkan dapat membantu melestarikan alam dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui secara berlebihan seperti batubara, gas alam, dan sejenisnya, serta tidak menimbulkan pencemaran. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Sel Surya
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan sel surya. Panel surya ini sudah mulai diadakan sejak lama, yang fungsinya adalah untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik.
Saat ini panel surya mulai banyak digunakan terutama untuk lampu jalan. Dulu lampu jalan menggunakan listrik konvensional yang memerlukan kabel dan tenaga listrik dari PLN. Namun sekarang lampu jalan sudah mulai menggunakan panel surya yang berdesain simple dan elegan.
Cara kerja dari panel surya itu sendiri adalah dengan mengubah sinar matahari menjadi emisi elektro di komponen panel, lalu dihubungkan dengan sistem tertentu hingga menghasilkan listrik, dan listrik tersebut akan dialirkan ke baterai untuk disimpan saat digunakan malam hari atau cuaca mendung.
b. Biogas
Biogas juga termasuk salah satu contoh dari penerapan teknologi hijau. Biogas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga sehari-hari, contohnya untuk memasak. Fungsinya dapat menggantikan tabung gas LPG.
Biogas itu sendiri berasal dari gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik yang melakukan degradasi pada bahan-bahan organik. Adapun bahan organik yang digunakan diantaranya kotoran, limbah rumah tangga, dan limbah lainnya yang dapat diurai oleh makhluk hidup. Anda bahkan dapat membuat biogas sendiri di rumah.
c. Biofuel
Biofuel atau disebut juga dengan bahan bakar hayati sesuai namanya berupa bahan bakar yang berasal dari biomassa baik itu tanaman atau hewan. Biofuel dapat berupa cair, padat, maupun gas. Biogas adalah salah satu contohnya.
Bioetanol dan biodiesel adalah jenis lain dari biofuel. Bioetanol adalah berasal dari tumbuhan yang diambil alkoholnya melalui proses fermentasi. Jenis biofuel ini dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan dengan cara mencampurkan biofuel dan bensin dengan takaran tertentu.
Sedangkan biodiesel berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan atau hewan. Dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan yang ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri, biodiesel terbuat dari minyak sawit.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Dalam bidang industri, teknologi hijau diterapkan pada pembangkit listrik. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit ini memanfaatkan energi gerak dari siklus air yang diawali dari penguapan hingga menjadi air hujan.
Baca Juga: Apa Itu Teknologi IOT? Ini Pengertian Contoh IOT Indonesia
e. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Contoh lainnya adalah pembangkit listrik tenaga angin yang juga ramah lingkungan. Pembangkit listrik ini memanfaatkan tenaga angin untuk menghasilkan listrik. Di Indonesia, pembangkit ini sudah mulai dilakukan di Pulau Nusa Penida.
2. Penerapan Teknologi di Bidang Lingkungan
Selain untuk manusia, teknologi hijau juga dapat memberi manfaat untuk lingkungan. Contohnya seperti biopori dan fitoremediasi. Berikut penjelasannya.
a. Fitoremediasi
Teknologi ini menggunakan proses bioremediasi dengan berbagai tanaman untuk memindahkan, menghancurkan serta menghilangkan kontaminasi di dalam tanah serta air di dalam tanah tersebut.
b. Biopori
Biopori sangat berguna untuk wilayah yang memiliki sedikit tanah resapan. Tanah resapan yang tidak memadai dapat menyebabkan berbagai masalah seperti banjir akibat air hujan tidak dapat meresap sempurna ke dalam tanah.
Biopori itu sendiri berupa lubang berbentuk silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Tujuan dari biopori adalah untuk meningkatkan daya resap air pada tanah supaya tidak menimbulkan genangan air.
3. Penerapan Teknologi di Bidang Transportasi
Teknologi hijau juga diperlukan dalam bidang transportasi. Bahan bakar kendaraan umumnya menghasilkan polusi udara yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu dibuatlah jenis kendaraan yang ramah lingkungan seperti contoh berikut.
a. Mobil Listrik
Mobil listrik saat ini mulai digunakan di Indonesia. Kelebihan dari jenis mobil ini adalah Anda tidak perlu mengisi bahan bakarnya dengan bensin. Karena mobil ini membutuhkan tenaga listrik untuk dapat digunakan. Mobil listrik dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan tenaga penggeraknya, yaitu menggunakan stasiun pengisian luar, monil listrik dan generator listrik.
Baca Juga: Jenis Teknologi Cloud Computing, Manfaat, Cara Kerja, dan Contoh
b. Mobil Surya
Selain mobil listrik, ada juga mobil surya yang menggunakan sinar matahari sebagai tenaga penggeraknya. Supaya dapat digunakan dengan stabil, maka dilengkapi dengan area untuk menyimpan energi matahari.
c. Kendaraan Hidrogen
Terakhir adalah teknologi hijau berupa kendaraan hidrogen. Bahan bakar yang digunakan bukan lagi bensin, atau listrik. Melainkan gas hidrogen.
Gas hidrogen selain dapat digunakan untuk mobil, juga bisa digunakan sebagai bahan bakar pesawat. Sebab ini adalah jenis bahan bakar yang ramah lingkungan dan tidak menyebabkan polusi.
Demikianlah penjelasan mengenai teknologi ramah lingkungan. Adapun contoh-contoh di atas memang cukup jarang ditemui di kehidupan sehari-hari karena harganya yang cukup mahal. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Pressburner.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Leave a Comment